Minggu, 24 Januari 2016

Mengulum Cuka, Nunung Noor El Niel

Mengulum Cuka

wanita yang mengulum cuka
di bibir senja, menggarami aksara
dengan puisi seekor lembu
berkelamin ganda
dari perselingkuhan rahasia
di bawah kerudung cahaya
wanita itu sekedar menutup
kebinalan tertunda
sebagai wanita jablai
puisi sepi pun dibelai-belai
senja pun perlahan menyapa malam
aku perempuan berbau cerutu
mengepulkan malam dengan rayuan
dan bisikan-bisikan tajam
hingga kau mengerangkan kemunafikan
setiap desah yang kutoreh pada setiap kata
akan membuatmu terajam oleh senyum tipisku
seperti senja itu, ketika kau datang
aku membukakan pintu malam untukmu
dan menyeduhkan kopi penghangat tubuh
kita pun bersulang dan kita hirup
seluruh senja itu
sebelum kita retas di pelaminan aksara
dengan pekikkan dan desahan yang sama
Dps. 23 01 16