Kamis, 24 Maret 2016

Jampijampi si Ular Kepala Dua, Ness Kartamihardja

Jampijampi si Ular Kepala Dua
.
cekikikan cekakakan
tawamu itu membuatku hampir mati,
tercekik benci karatan!
.
Karpet merahmu blepotan lumpur, bung
dan lihat, di kepalamu tumbuh tanduk!
.
Kamu itu banteng apa kerbo dongok?
Atau jangan-jangan setan pemangsa kawan,
yang tersesat di dalam gedung pemujaan
.
Hush, hush, hush ...!
sesama mahluk pengganggu,
jangan saling ganggu,
pergi kau setan,
ke seberang ke selatan ke Australia ke Selandia
ke Haiti sekalian
.
Pulang-pulang bawa voodoo,
untuk bunuh para calo!
.
(Sttt ...,
semua sudah tidur?
Mari bung, kita ngitung duit untung ...)
.
21maret16

PUISI MODERN, Muhammad Lefand

PUISI MODERN
kutulis dengan mengetik di beranda facebook
tanpa kertas tanpa pena
bermetafora status
tanpa personifikasi komentar-komentar
dengan sedikit repetisi like
Jember, 17-03-2016

GERHANA JAKARTA, Cunong Nunuk Suraja

GERHANA JAKARTA
matahari bergelung di balik gaun bulan
pangeran merucat semedi meletakkan mahkota
gelombang bendera bianglala pecah berserpihan
mengiris senja memerah meremas luka politik
gempa menggoyang singgasana runtuhkan imaji
geriyap putus asa menjepit pilihan kuasa angan
gemulai selendang penari menggoyang bayang
luruhnya pagutan amarah dalam sekam kesumat
Jakarta menanti pinangan pengantin
2016

Malam Selasa. Nana Sastrawan

Malam Selasa
Gelap bintang dan rembulan
burung malam
menggigil di ranting
pohon jambu
seorang manusia
memeluk keheningan
dan pergilah
mimpi ke lubang malam
merapal mantra
sementara angin
meresap di pucuk dedaunan
menitis nasib
menggema suara sepi
yang jatuh ke tanah
temani kegelisahan
ah, dunia telah menjadi karma

AHOK, A Slamet Widodo

AHOK
Ahok adalah anomali
politik mapan ia dekontruksi
diluar kelaziman seorang politisi
kalau politisi suka konsensus dan kompromi
ia jenis manusia yang tak menyukai
anehnya popolaritasnya naik elektabilitasnya tinggi
Ahok memang kasar
bicaranya tak enak didengar
meledak ledak menggelegar
ngomong tidak piawai
tapi maksudnya sampai
gampang bilang maling atau anjing
seakan mulutnya tak pernah sekolah
maka oleh musuh ia dicaci dan dibenci
Ahok bukan orang munafik
bicara dibumi kenyataan
ia pekerja keras dan nyata
keberanianya jangan ditanya
satunya kata dengan perbuatan
ia tegas menggusur
tapi siapkan rumah susun pengganti
ia memecat dan menggeser
bagi pejabat yang korup dan tak melayani
ia merubah wajah birokrasi
menjadi birokrasi yang mengayomi
Ia menghunus pedang anti korupsi
maka para koruptor tengkuknya berdiri
Ahok oleh rakyat dipuja dan disukai
Ahok memang sialan
tak mau disogok
tak mau bayar mahar
tak mau melamar
tak mau jadi petugas partai
tak mau bikin komitmen
tak mau dititipin ini itu
apalagi diminta ini itu
bikin ketua partai besar marah besar
Ahok tak mau dibebani
tak mau politik balas budi
tidak mau didekte partai
saatnya ia memberi bukti
gubernur tak harus lewat jalur partai
"Teman Ahok"jadi kendaraan tuk mengapai
Ahok orang yang cerdas
setiap masalah dihadapi dengan tangkas
ketika ditanya wakil rakyat
kenapa yang digusur Kalijodo bukan Alexis
" kalijodo itu jalur hijau harus kembali ke jalur hijau"
pelacuran itu ada sejak nabi adam tak bisa dihilangkan
ingat saya pendukung lokalisasi
semua yang tak ada izinya saya sikat
tapi ingat Alexis juga tempat wakil rakyat istirahat
surga sekarang tidak dibawah telapak kaki ibu
tapi surga ada dilantai ketujuh .....Alexis "
Ahok tak takut mati
mati baginya adalah keberuntungan
ketika ia perang membela kebenaran
ia ingin dimakamkan di Kalibata bukan di Kalijodo
Bila Ahok menang
bikin parpol kobol kobol
mesin partai ngadat
bensin nya habis
pelumasnya kering
maka mereka beramai ramai
dengan segala cara dipakai
menjegal Ahok bekompetisi
Save Ahok
Jakarta, 10 Maret 2016

ISTRI , Agus Chaerudin

ISTRI SHALEHAH
Engkau selalu menyebut namaku
Di dalam setiap doa terbaikmu
Hingga ringanlah langkahku
Menghadapi kerasnya dunia ini
Bahagiaku memilikimu, bidadari
Suami mana takkan bangga
Disayang istri sepenuh jiwa
Harta bukanlah tujuan utama
Wanita sholehah menghiasi jiwa
Serasa mencium bunga surga
Air wajahmu sebening permata
Selalu terjaga di malam buta
Memohon perlindungan Ilahi Robbi
Dari segala marabahaya, mengintai
Selamatkan rumah tangga dari api neraka
Tangerang, AC25032016

WONG, Penyair Terhunus

WONG
Makan tuh kata kata syair
Telen tuh kalimat puisi
Bakar semua huruf 
Aku yo ora gelem takon
"Apa itu sastramu?"
Sakarepmu !
Wong, kata Gus Dur
" Gitu aja kok repot"

Dunia Paranoia. Dewa Putu Sahadewa

Dunia Paranoia
Melihat perempuan berrok mini
Itu sumber perkosaan kau yakini
Melihat kebaya kelihatan pundak
Kau takut nafsu bangsa meledak
Lalu kau kaburkan gambar indah di televisi
Kau beri penjelasan segala kecurigaan
seolah paling berjasa menjaga ahlak
anak anak
tapi sebenarnya kau sedang sakit
entah karena terkena virus
atau salah mengeja ayat
Aslinya, kau sendiri tak mampu menahan syahwat
kau jadi penguasa paranoia
mengajak semua saling curiga
Aduh kacamatamu apa
sehingga hampir semua terlihat nista
Ambang nafsu di bawah pusar
sesekali kau perlu ditampar
supaya sadar
dan otakmu bisa mekar.
Maret 2016
Dewa Putu Sahadewa

apa yang ingin kau utarakan, zaeni boli 2016

apa yang ingin kau utarakan
jangan kau selatankan
ada timur ada barat
juga tenggara
perbedaan adalah nyala api
seiring berjalannya waktu ia padam
menyisakan dendam di hati manusia
duhai kawanan kijang yang menyeberang lautan
juga burung hantu yang mengubur mimpinya di hari senin
ada apa gaduh
dunia maya mengajak kita untuk sulit tidur
dan berpikir hal hal yang tidak perlu
tak ada lagi air mata di beranda
apalagi air hujan
jika ada maka rusak laptop ini
zaeni boli 2016

BALADA MENDIDIK ANAK karya A Slamet Widodo

BALADA MENDIDIK ANAK
mendidik anak
susah susah gampang
ada yang dididik keras
hasilnya mengecewakan
ada yang dilepas
hasilnya memuaskan
ada yang dididik sekadarnya
hasilnya lumayan
mendidik anak adalah kewajiban
hasilnya tak bisa dipastikan
tergantung nasip dan peruntungan
yang berat ketika anak kita mampu
biayai pendidikan orang tua tak mampu
rasa bersalah menikam kalbu
anak kita didik baik
kita ajarkan kejujuran
kita ajarkan cinta
kita ajarkan kesopanan
ketika ia kita lepas
anak kita bingung
tak siap menerima keadaan
diluar beda dengan yang diajarkan
yang jahat dapat kemudahan
yang munafik dapat kedudukan
yang busuk dapat tepukan
anak kita terombang ambing
bergulat dengan kegalauan
lihat ....lihatlah
anak kita belajar menentukan
ada yang frustasi
ada yang percaya diri
ada yang ndablek terserah nanti
orang tua bisa menasehati
tapi tanpa keteladanan
semua nasehat tidak berarti
anak kita butuh contoh bukan nasehat
orang tua boleh bangga anaknya hebat
berkat didikan keras dan disiplin ketat
tapi salah memilih jodoh
semuanya salah semua bermasalah
Yang penting bagi orang tua
pendidikan baik sudah diberikan
budi pekerti sudah diajarkan
Tuhan sudah dikenalkan
bila nasip kita mujur
anak kita jadi orang yang diharapkan
biila nasip kita apes
anak kita jadi orang bermasalah
bila hal ini terjadi
tetap saja orang tua yang salah
Jakarta, 21 Maret 2016

Jumat, 04 Maret 2016

Zaeni Boli


Penyair Mbeling Luncurkan Antologi Puisi Sakkarepmu di Warrung Apresiasi Bulungan.

Penyair Mbeling Luncurkan Antologi Puisi Sakkarepmu di Warrung Apresiasi Bulungan.

Sakkarepmu memcapai puncak disaat peluncuran bukunya Rabu 2 Maret 2016 di Warung Apresiasi Bulungan Jakarta tempat dimana Sastra Reboan bermarkas dibawah garapan tokoh penyair mbeling Indonesia Aloysius Slamet Widodo. Saat itu juga dihadiri beberapa penyair nasional seperti Sosiawan Leak ,RgBagus Warsono, Wardjito Soeharso, Samsuni Sarman, Ali Arsy, Dedari Rsia, Budhi Setyawan Penyair Purworejo, Wans Sabang, dan Bambang Widiatmoko yang terlibat dalam buku sastra yang sempat menggegerkan itu. Dan tampak pula beberapa penyair muda terkenal lain seperti Zaeni Boli, Fitrah Anugerah, Dan beberapa penyair muda lain pengisi antologi ini.

Dalam sambutannya Aloysius Slamet Widodo mengharap agar generasi muda memiliki keberanian menulis sebebas-bebasnya namun tetap memiliki kandungan sastra, sedang RgBagus Warsono menyampaikan bahwa Sakkarepmu yang banyak memperoleh sambutan ini digarap dengan keterbatasan yang serba 'kurang segala sesuatunya. Dan dua tokoh ini mengucapkan terima kasih pada semua yang dapat hadir .


Tampak diantaranya terdapat tokoh-tokoh penyair terkiniseperti Dyah Kencono Puspito Dewi , Salimi Ahmad, Harry Tjahjono, Herman Syahara, Fanny Jonathans, Nani Tanjung, Dedy Tri Riyadi, dan masih banyak pelaku sastra lainnya yang hadir di peluncuran buku puisi Sakkarepmu itu.
Pada deretan penyair muda tampak dua penyair yang menaik namanya saat seperti Damar Anggara dan Kidung Purnama dari Jawa Barat. Turut Hadir pula Agus Chaerudin dari Tangerang.


Peluncuran Buku Sakkarepmu itu bertambah meriah saat Aloysius Slamet Widodo membacakan sajak-sajaknya yang membuat Warung Apresiasi Bulungan 'meledak tawa. Puisi-puisi berjudul Puisi Birahi dan puisi Asu karya pengarang mbeling ini menjadikan suasana puncak Sakkarepmu.
Acara yang dipandu Sosiawan Leak penyair populair Indonesia saat ini membuat hangatnya suasana malam Bulungan.


Menurut Harry Tjahjono ketika dinobatkan untuk memberikan komentar menyatakan bahwa kreatifitas Sastra Mbeling akan dapat membuahkan berbagai karya baru yang dapat menasional seperti Antologi Sakkarepmu ini yang justru muncul dari daerah. 



Sedangkan penyair-penyair muda dari daerah mengharap agar kesempatan itu harus diberikan dari para seniornya agar dapat mengisi khasanah kesusastraan Indonesia semakin maju. (ulasan rgbagus warsono 4-2-2016)